Senin, 17 Februari 2014

Antena Mikrostrip

A. Pengertian Antena
            Antena adalah suatu alat yang mengubah gelombang terbimbing dari saluran transmisi menjadi gelombang bebas di udara dan sebaliknya. Pada sistem komunikasi radio diperlukan adanya antena sebagai pelepas energi elektromagnetik ke udara atau ruang bebas, atau sebaliknya sebagai penerima energi itu dari ruang bebas.
            Dapat juga dikatakan bahwa antena merupakan struktur transisi antara ruang bebas dan alat terbimbing. Alat pembimbing atau saluran transmisi dapat berupa saluran koaksial ataupun pipa yang digunakan sebagai alat transportasi energi elektromagnetik dari sumber transmisi ke antena atau dari antena ke penerima.

B. Antena Mikrostrip
            Antena mikrostrip pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950, dan perkembangannya dilakukan secara serius pada tahun 1970. Melalui beberapa dekade penelitian, diketahui bahwa kemampuan beroperasi antena mikrostrip diatur oleh bentuknya. Antena mikrostrip merupakan salah satu antena yang paling populer saat ini. Hal ini disebabkan karena antena mikrostrip sangat cocok digunakan untuk perangkat telekomunikasi yang sekarang ini memperhatikan bentuk dan ukuran.

1. Karakteristik Dasar Antena Mikrostrip
Berdasarkan asal katanya mikrostrip terdiri dari dua kata, yaitu micro (sangat kecil/tipis) dan strip (bilah/potongan). Antena mikrostrip secara umum terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
a.       Patch
Pada umumnya patch terbuat dari bahan konduktor seperti tembaga atau emas yang mempunyai bentuk bermacam-macam. Bentuk patch ini bisa bermacam-macam, lingkaran, persegi, persegi panjang, segitiga, ataupun annular ring. Patch ini berfungsi untuk meradiasikan gelombang elektromagnetik ke udara. Patch dan saluran pencatu biasanya terletak diatas substrat. Tebal patch dibuat sangat tipis (t <<  λ0; t = ketebalan patch).
b.      Substrate dielectric
Substrat terbuat dari bahan-bahan dielektrik. Substrat biasanya mempunyai tinggi (h) antara 0,002λ0 – 0,005λ0. Berfungsi sebagai media penyalur GEM dari catuan. Karakteristik substrat sangat berpengaruh pada besar parameter-parameter antena. Pengaruh ketebalan substrat dielektrik terhadap parameter antena adalah pada bandwidth. Penambahan ketebalan substrat akan memperbesar bandwidth. 
Adapun jenis-jenis substrate sebagai berikut :

Ɛr
Bahan
Supplier
1.0
Aeroweb (honeycomb)
Ciba Geigy, Bonded Structures Div.,
Duxford,  Cambridge, CB2 4QD
1.06
Eccofoam PP-4 (flexible low-loss plastic foam sheet)
Emerson & Cumming Inc, Canton,
Massachusetts, USA
(Colville Road, Acton, London.
W3 8BU, UK)
1.4
Thermoset microwave
foam material
Rogers Corp., Bo 700, Chandler, AZ 85224, USA. (Mektron Circuit  Systems Ltd., 119 Kingston Road, Leatherhead,
Surrey, UK)
2.1
RT Duroid 5880 (microfiber Teflon glass laminate)
Rogers Corp
2.32
Polyguide 165 (polyolefin)
Electronized  Chemical Corp., Burlington, MA 01803, USA
2.52
Fluorglas 6001 1 (PTFE impregnated glass cloth)
Atlantic Laminates, Oak Materials
Group, 174 N. Main St., Franklin,
MH 0323, USA.
(Walmore Defence Components,
Laser House, 1321140 Goswell Road,
London, EClV 7LE)
2.62
Rexolite 200  (cross-linked
styrene copolymer)
Atlantic Laminates
3.20
Schaefer Dielectric Material, PT (polystyrene  with titania filler)
Marconi Electronic Devices Ltd., Radford Crescent, Billericay, Essex, CM12 ODN, UK
3.5
Kapton film (copper clad)
Dupont (Fortin Laminating Ltd.,  Unit 3, Brookfield Industrial Estate,
Glossop, Derbyshire, UK)
3.75
Quartz (fuzed silica)
A & D Lee Co. Ltd., Unit 19, Marlissa Drive, Midland Oak
Trading Estate, Lythalls Lane,
Coventry, U
6.0
RT Duroid 6006 (ceramic-loaded PTFE)
Rogers corp,.
9.9
Alumina
Omni Spectra Inc, 24600 Hallwood Ct.
Farmington, Michigan, 48024, US
Omni Spectra, 50 Milford Road,
eading, Berks, RGI 8LJ, UK)
10.2
RT Duroid 6010
(ceramic-loaded PTFE)
Rogers Corp.,
11
Sapphire
Tyco Saphikin
(A & D Lee Co Ltd.,  Unit 19,
Marlissa Drive, Midland Oak
Trading Estate,  Lythalls Lane,
Coventry, UK)

Tabel 2.1 Jenis-jenis Substrat

c.   Ground Plane
Ground plane bisa terbuat dari bahan konduktor. Ukurannaya selebar dan sepanjang substrat. Fungsi ground plane adalah sebagai ground antenna.
Gambar 2.1 Bentuk umum antena microstrip

2. Kelebihan dan Kekurangan Antena Mikrostrip
Beberapa keuntungan antena mikrostrip adalah sebagai berikut :
a)      Mempunyai bobot yang ringan dan ukuran yang kecil
b)      Konfigurasi yang low profile sehhingga bentuknya dapat disesuaikan denga perangkat utamanya
c)      Biaya pabrikasi yang murah sehingga dapat dibuat dalam jumlah yang besar
d)     Mendukung polaritas linear dan sirkular
e)      Dapat dengan mudah diintegrasikan dengan microwave integrated circuits (MICs)
f)       Kemampuan dalam dual frequency
g)      Tidak memerlukan catuan tambahan

Namun, antena mikrostrip juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu :
a)      Bandwidth yang sempit
b)      Efisiensi yang rendah
c)      Penguatan yang rendah
d)     Memiliki rugi-rugi hambatan (ohmic loss) pada pencatuan antena array
e)      Memiliki daya (power) yang rendah
f)       Timbulnya gelombang permukaan (surface wave)

3. Aplikasi Antena Mikrostrip
Antena mikrostrip terkenal dengan kinerja dan desainnya yang kuat, cara pembuatannya, dan kegunannya luas. Keuntungan dari antena mikrostrip yaitu mudah untuk dirancang, ringan dan sebagainya. Antena mikrostrip digunakan diberbagai bidang seperti kesehatan, satelit, dan juga militer. Berikut adalah beberapa aplikasi dari antena mikrostrip :
·      Mobile and satellite communication application
·      Aplikasi GPS
·      RFID
·      WiMax
·      WLAN
·      Bandpass Filter
·      Radar
·      Aplikasi Telemedicine

4. Parameter Umum Antena Mikrostrip
Seperti bentuk antena-antena yang lain, antena mikrostrip mempunyai parameter-parameter yang digunakan untuk dilihat performance yaitu :

a. Penguatan (Gain)
Penguatan (G) pada antena mikrostrip merupakan perbandingan intensitas radiasi pada arah tertentu terhadap intensitas radiasi yang diterima jika daya yang diterima berasal dari antena isotropik . Gain dirumuskan :





b. VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)
VSWR merupakan perbandingan antara amplitudo gelombang berdiri (standing wave) maksimum (|Vmax|) dengan minimum (|Vmin|). Pada saluran transmisi ada dua komponen gelombang tegangan, yaitu tegangan yang dikirimkan (V0+) dan tegangan yang direfleksikan (V0-). Perbandingan antara tegangan yang direfleksikan dengan tegangan yang dikirimkan disebut koefisien refleksi tegangan (Γ).
Dimana ZL adalah impedansi beban (load) dan Z0 adalah impedansi saluran lossless.
Koefisien refleksi tegangan (Γ) memiliki nilai kompleks yang merepersentasikan besarnya magnitudo dan fasa dari refleksi. Untuk dari beberapa kasus sederhana , ketika bagian imajiner dari Γ adalah nol maka :


·          Γ = -1 : refleksi negatif maksimum ketika saluran terhubung singkat.
·          Γ = 0 : tidak ada refleksi ketika saluran dalam keadaan matched sempurna.
·          Γ=+1 : refleksi positif maksimum ketika saluran dan rangkaian terbuka.

Rumus untuk mencari nilai VSWR adalah :
Kondisi yang paling baik adalah ketika VSWR bernilai 1 (S=1) yang berarti tidak ada refleksi ketika saluran berada dalam keadaan matching sempurna. Namun pada kenyataannya nilai tersebut sulit didapatkan sehingga nilai dasar VSWR yang digunakan pada antena umumnya ≤ 2.

c. Return Loss
Return loss adalah perbandingan antara gelombang amolitudo yang direfleksikan terhadap amplitudo gelombang yang dikirimkan. Return loss dapat terjadi akibat adanya diskontinuitas diantara saluran transmisi dengan impedansi masukan beban (antena). Pada rangkaian gelombang mikro yang memiliki diskontinuitas (missmatched), besarnya return loss bervariasi tergantung pada frekuensi.
Nilai return loss yang biasa digunakan adalah di bawah -9,54 dB, untuk menentukan lebar bandwidth, sehingga dapat dikatakan nilai gelombang yang direfleksikan tidak terlalu besar dibandingkan dengan gelombang yang dikirimkan atau dengan kata lain, saluran transmisi sudah matching. Nilai parameter ini digunakan sebagai salah satu acuan apakah antena sudah bekerja pada frekuensi yang sesuai atau tidak.

d. Impedansi Masukan
Impedansi masukan adalah perbandingan (rasio) impedansi pada bagian terminal antena atau perbandingan antara tegangan dan arus listrik pada terminal antena. Impedansi masukan ini bervariasi untuk nilai posisi tertentu. Impedansi masukan, Zin terdiri dari dua bagian real (Rin) dan bagian imajiner (Xin).

Zin = Rin + Xin  Ω

Resistansi masukan (Rin) mewakili disipasi yang terjadi karena dua hal. Pertama karena daya yang meninggalkan antena dan tidak kembali lagi (radiasi), yang kedua karena rugi-rugi ohmic yang terkait dengan panas pada struktur antena. Namun pada banyak antena, rugi-rugi ohmic sangat kecil bila dibandingkan dengan rugi-rugi akibat radiasi.
Komponen imajiner (Xin) mewakili reaktansi dari antena dan daya yang tersimpan pada medan dekat antena.Kondisi matching harus sedemikian rupa sehingga mendekati 50+j0 Ω.

e. Bandwidth Antena
Bandwidth antena adalah rentang frekuensi dimana kinerja antena yang berhubungan dengan beberapa karakteristik (seperti impedansi masukan, pola radiasi, beamwidth, polarisasi, gain, efisiensi VSWR, return loss, axial ratio) memenuhi spesifikasi standar. Dalam menentukan bandwidth antena perlu memspesifikasikan kriteria apa saja yang digunakan karena tidak ada definisi baku dalam menentukan bandwidth.
Bandwidth antena biasanya ditulis dalam bentuk persentase bandwidth karena bersifat relatif lebih konstan terhadap frekuensi dan dirumuskan :
Dimana, ƒh : frekuensi tertinggi dalam band (Ghz)
               ƒ1 : frekuensi terendah dalam band (Ghz)
               ƒc : frekuensi tengah dalam band (Ghz)

5. Jenis-jenis Antena Mikrostrip
            Berdasarkan bentuk patch-nya antena mikrostrip terbagi menjadi :
a.                   Antena mikrostrip patch persegi panjang (rectangular)
b.                  Antena mikrostrip patch persegi (square)
c.                   Antena mikrostrip patch lingkaran (circular)
d.                  Antena mikrostrip patch elips (elliptical)
e.                   Antena mikrostrip patch segitiga (triangular)
f.                   Antena mikrostrip patch circular ring
Gambar 2.2 Bentuk patch antena


a. Rectangular Patch
Konfigurasi peradiasi persegi panjang (rectangular patch)  terdiri dari parameter lebar (W) dan parameter panjang (L) seperti pada gambar 2.4.1:
Gambar 2.3 Antena microstrip persegi panjang

Berikut merupakan formula yang digunakan untuk merancang  antena microstrip persegi panjang :
Frekuensi resonansi sebuah antena merupakan frekuensi kerja antena dimana pada frekuensi tersebut seluruh daya dipancarkan secara maksimal. Pada umumnya frekuensi resonansi menjadi acuan frekuensi kerja antena. Frekuensi Resonansi dirumuskan dengan :
Lebar elemen peradiasi :
Dimana c adalah kecepatan cahaya di ruang bebas sebesar 3x108 m/s , ƒ0 adalah frekuensi kerja dari antena , dan Ɛr adalah konstanta dielektrik dari bahan substrat. Untuk menentukan panjang patch (L) diperlukan diperlukan parameter ΔL yang merupakan pertambahan dari panjang (L) akibat fringing effect .Pertambahan panjang dari L (ΔL) dirumuskan sebagai berikut :

Dimana h merupakan tinggi dari substrat dan Ɛreff  adalah konstanta dielektrik.
Nilai konstanta dielektrik efektif :
Dengan demikian panjang patch (L) diberikan oleh :
Dimana Leff Panjang elemen peradiasi efektif :

b. Circular Patch
Gambar 2.4 Gambar antenna mikrostrip patch lingkaran

Mode-mode yang dapat mendukung antena patch lingkaran dapat dilihat dengan menafsirkan patch, ground plane dan material diantara dua lingkaran cavity. Seperti patch persegi panjang,
Frekuensi resonansi :
Dimana    a        : jari-jari dari patch lingkarannya
               X’mn    : turunan dari fungsi Bessel’s Jm (x)

6. Teknik Pencatuan
      Teknik pencatuan pada antena mikrostrip adalah teknik untuk mentransmisikan energi elektromagnetik ke antena mikrostrip dan teknik pencatuan merupakan salah satu hal penting dalam menentukan proses perancangan antena mikrostrip. Masing-Masing teknik mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.


a. Electromagnetically Coupled (EMC)
  Salah satu kelemahan antena mikrostrip adalah bandwidth yang sempit. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan ini, antara lain dengan menggunakan substrat yang tebal, dengan menambahkan parasitic agar mendapat tanggapan resonansi ganda. Kemudian dengan menggunakan saluran mikrostrip yang dikopel secara proximity pada patch yang terletak pada lapisan di atas saluran. Dengan posisi saluran catu di atas patch, maka saluran tersebut dapat dibawa ke bagian bawah antena,  sehingga ada dua substrat yang digunakan pada teknik ini yang berada diatas bidang petanahan , dengan menghilangkan bidang pentanahan pada substrat yang berada di atas. Geometri antena mikrostrip menggunakan saluran mikrostrip yang dikopel secara proximity .
Gambar 2.5 Electromagnetically coupled

Dua substrat dielektrik akan digunakan jika teknik pencatuan ini diterapkan. Saluran pencatu terletak diantara dua substrat tersebut dan elemen peradiasi tereletak pada substrat bagian atas. Keuntungan utama dari teknik pencatuan ini adalah dapat mengeliminasi radiasi pada elemen pencatu (spurious feed radiation) dan mampu menghasilkan bandwidth yang tinggi (13%), karena meningkatkan ketebalan pada patch antena. Pada teknik ini dapat digunakan dua substrat dielektrik yang berbeda (ketebalan dan konstanta dielektrik substrat), satu untuk elemen peradiasi dan satu substrat lainnya untuk saluran pencatu.
Substrat bagian atas (upper substrate) yaitu substrat dimana antena membutuhkan substrat yang relatif lebih tebal dengan nilain konstanta dielektrik yang relatif kecil. Hal tersebut meningkatkan bandwidth dan performa radiasi dari anteba. Substrat bagian bawah yaitu substrat dengan saluran pencatu membutuhkan substrat yang tipis dengan konstanta dielektrik yang relatif lebih tinggi dari substrat pada bagian atas.

b. Microstrip Feeding
Saluran transmisi mikrostrip tersusun dari dua konduktor, yaitu sebuah strip dengan lebar w dan bidang pentanahan, keduanya dipisahkan oleh suatu substrat yang memiliki permitivitas relatif Ɛr dengan tinggi h. Parameter utama yang penting untuk diketahui pada suatu saluran transmisi adalah impedansi karakteristiknya Z0. Impedansi karakteristik Z0 dari saluran mikrostrip ditentukan oleh lebar strip (w) dan tinggi substrat (h).
Gamabar 2.6 Saluran Mikrostrip
c. Coaxial Feeding
Coaxial feeding merupakan salah satu teknik pencatuan yang mana konduktor dalam coaxialnya disematkan pada elemen peradiasi yang konduktor luarnya terhubung dengan ground plane. Keuntungan menggunakan coaxial feeding adalah pembuatan yang mudah, mudah dimatchingkan, dan kerugiannya bandwidthnya sempit serta sulit dimodelkan ketika substractnya sempit.
Gambar 2.7 Coaxial Feeding
d. Aperture Feeding
Dalam teknik ini, Saluran transmisi dipisahkan dari antena menggunakan sebuah plat konduktor yang mempunyai aperture untuk melewatkan energi ke antena. Substrate yang diatas dapat dibuat denga permitivitas yang lebih rendah dari yang dibawah untuk menghasilkan radiasi yang lebih baik. Kerugiannya adalah sulit untuk disusun/dibuat.
Gambar 2.8 Aperture Feeding

60 komentar:

  1. Aplikasi Mikrostrip pada bandstop filter apa ya mas??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau buat BSF kayanya masih jarang mas, biasanya make BPF. Tapi setau saya buat BSF buat microwave juga, seperti 802.11, WSN, dll lebih ke tujuan penggunaan filternya sih mas

      Hapus
  2. Kalau buat wifi frek 2.45 Ghz , mikrostrip yang gimana ya yang pas mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau untuk menentukan frekuensi saja tinggal disesuaikan ukuran antenanya sesuai rumus perhitungan mas. Masing-masing desain punya rumus sendiri untuk menentukan frekuensi kerjanya.

      Hapus
  3. saya mau desain antena mikrostrip desain patchnya iquad ganda, itu bisa maksimal gak yaa antenanya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba disimulasikan saja dengan software perancangannya mas. Bisa CST atau ANSOFT, nanti bisa disesuaikan capaiannya dengan parameter yang diharapkan. Kalaupun belum, nanti bisa dikarakterisasi.

      Hapus
    2. Untuk antena biquad maupun yg ganda sepertinya sudah banyak jurnal atau paper yang beredar mas, di kampus saya sendiri sudah ada yg membuat biquad ganda frekuansi 2,4-2,5 (bisa googling aja mas) dapat hasilnya:
      Simulasi: Return loss(-28,993 dB), VSWR(1,0736), Bandwidth(152 MHz), HPBW Vertikal(25,3̊ ), HPBW Horizontal(60̊ )
      Pengukuran: Return loss(-25,23 dB), VSWR(1,135), Bandwidth(555 MHz), HPBW Vertikal(35̊ ), HPBW Horizontal(41̊ )

      Hapus
  4. ada beberapa jurnal mmg yg bisa di googling. tapi kurang jelas.. perhitungan mengenai dimensinya... bisa bantu mas?

    BalasHapus
  5. mas , untuk penguat daya pada antena sendiri bisa menggunakan equalizer apa ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. penguat daya antena pakai amplifier mas. Equalizer itu untuk pengolahan sinyal audio

      Hapus
  6. Rumus mencari dimensi untuk menentukan frekuensi kerja pada bentuk segitiga gmana mas ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk patch segitiga rumus sisinya: α=2c/(3fr √εr)

      Hapus
  7. saya membuat antenna mikrostip patch sirkular dengena teknik pencatuan microstip line, tetapi pada saat simulasi tidak memnuhi bandwidth yg diinginkan, bagaimana cara untuk memperbesar bandwidth mas? apa yg mempengaruhi besar kecilnya bandwitdh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memperlebar bandwidth bisa dengan menambah ketebalan substrat mas, atau untuk tigkat lebih lanjut bisa dengan modifikasi lain seperti mengganti bahan substat, tipe catuan ataupun dengan metode printed monopole dan lain sebagainya

      Hapus
  8. mas
    mau tanya, jika impedansi referensinya itu 0, itu artinya apa ya?
    saya simulasikan 2 buah antena jenis baru. yang pertama dapat impedansi referensi sekitar 30an, yang kedua hasilnya 0

    saya belum tahu guna impedansi referensi ini sebenarnya apa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setau saya impedansi referensi adalah impedansi yang diinginkan untuk nilai parameter S tertentu (nilai parameter S sudah ditentukan). Jadi orientasinya pada parameter S yang dituju untuk mencari nilai impedansi yang sesuai.

      Biasanya dalam perancangan antena, impedansi referensi sudah diketahui dengan menyamakannya pada impedansi karakterstik (yang umum tersedia pada saluran transmisi ialah 50 ohm atau 75 ohm) agar antenanya match, dan disini yang dicari justru nilai parameter S nya.

      Kalau yang mas maksud pada hasil pengukuran didapatkan nilai impedance reference bukan 50 ohm berarti saat melakukan simulasi impedansinya belum di set ke 50 ohm (pada S parameter setting)

      Hapus
  9. bagi info polaradiasi antena mikrostrip wifi, dong gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pola radiasi bermacam-macam tergantung keinginan mas, mungkin bisa diperjelas lagi pertanyaaanya mengacu kemana

      Hapus
  10. mas mau tanya kalo formula untuk patch segi empat dengan array kaya gimana ya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. spesifikasi arraynya boleh lebih lengkap mas?

      Hapus
  11. Mas formula untuk mikrostrip bentuk cincin tolong kasih tau .thx mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa ditemukan di buku Handbook of Microstrip Antenna karya JR James and PS Hall Bab 3 atau di handbook antena lainnya, karena akan terlalu panjang kalau saya jabarkan disini

      Hapus
  12. mas, saya mau tanya, TA saya kan berjudul desain antena untuk wifi, dari 6 bentuk antena di atas mana paling cocok mas? maksudnya dengan keunggulan dari bentuk lainya, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung mas mau seperti apa, bisa disesuaikan dengan spesifikasi antenanya, nanti akan berpengaruh juga pada pola radiasi, polarisasinya, dll, masing-masing punya hasil berbeda. Tapi kalau dari segi bahan, dibanding model lain model segitiga akan lebih hemat untuk frekuensi yang sama. Kecuali mas punya karakterisasi model lain diluar model dasar yang diatas (mungkin ada model lain yang punya kelebihan). Sebaiknya untuk itu lakukan riset sendiri atau review paper-paper yang sudah ada, tentu aka ditemukan kelebihan dan kekurangan masing-masing

      Hapus
  13. Mas mau tanya, untuk menghasilkan bandwidth yang lebar metoda apa yang cocok?
    Dari hasil googling sampai saat ini : patch elips, pencatuan proximity.
    Ada metoda yang lainnya Mas? Saya mau bikin untuk aplikasi cognitive radio.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  14. Mas itu tabel permitivitas dielektriknya sumbernya darimana ya mas.? lagi buth buat referensi ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa ditemukan di buku Handbook of Microstrip Antenna karya JR James and PS Hall

      Hapus
  15. Mas. Saya TA nya ttng antena mikrostrip pakai u slot. Rancangan awalnya rectangular tanpa slot dg pencatu microstrip line. Tp hasil simulasi nya ga sesuai dg frekuensi yg diharapkan mas. Itu kira2 kena nya dimana ya mas?
    Mohon sarannya mas 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Frekuensinya berapa, dapatnya berapa? Sementara saya cuma bisa jawab kalau frekuensi itu bisa banyak faktor, bisa karna ukuran patch atau mungkin feeder dan patch belum matching. Pengerjaannya sudah sesuai rumus yg telah ada belum? kalau sudah ya coba dikarakterisasi dulu dengan berbagai variasi ukuran dan posisi

      Hapus
  16. Guysss yg tugas akhirnya ttg antena mikrostrip, bikin grup yuksss, biar bisa berbagi info

    BalasHapus
  17. Mas saya mau tanya, aplikasi antenna microstrip untuk 8 GHz apa ya mas? Mohon bantuannya 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. 8 ghz itu frekuensi apa ya gan? Setau ane dg range frekuensi segitu masuknya microwave tp bukannya indonesia cuma make 2.4 ama 5.8 ya. Itupun utk aplikasi WLAN. Cmiiw

      Hapus
  18. Mas, substrat duroid RT5880 apa ada maksimal penggunaan frekuensi nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang tau saya, tapi untuk komponen bisa dipelajari dari datasheetnya saja, berikut saya lampirkan: https://www.rogerscorp.com/documents/606/acs/RT-duroid-5870-5880-Data-Sheet.pdf

      Hapus
  19. untuk mendapatkan return loss yang baik itu, apa ya yang di optimasi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ke-matchingan antara antena dengan saluran transmisinya pada frekuensi kerjanya. Bisa dari impedansinya yg lebih disamakan lagi karna patchnya yg belum sesuai, feeder, sampai kondisi konektor yg tidak pas juga bisa mempengaruhi

      Hapus
  20. Mas, kalo patch belah ketupat rumus dimensinya ada ngga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk rumus sebenarnya banyak di buku desain dan perancangan antena, juga bisa dilihat dari jurnal-jurnal yang membuat antena sejenis. Meskipun beberapa jurnal ada yang modifikasi, tapi dari daftar referensinya kita bisa melihat buku mana yg jadi acuannya

      Hapus
    2. Problemnya, meskipun saya tuliskan rumusnya disini, mbaknya juga masih perlu menyantumkan sumber buku dan barangkali juga turunan rumusnya

      Hapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. Maksudnya yg berpengaruh untuk nilai nilai itu apa aja . Selain ke matcingan antena

    BalasHapus
  23. mas mau tanya saya kan tugas akhir dengan bahasa perancangan antena microstrip mimo 2x2 rectangular patch pada frekuensi 3.5 GHz, kira-kita aplikasi untuk 3.5 GHz itu apa ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiknya kalau mau membuat antena ditentukan dulu aplikasinya untuk apa dan menggunakan frekuensi berapa. Logikanya, kalau tidak dibutuhkan antena di frekuensi tersebut, lalu mengapa susah-susah dibuat? Kalau untuk sekarang frekuensi 3.5 GHz di indonesia dipakai untuk komunikasi satelit, walaupun banyak yg berangan untuk menggunakannya pada 5G.

      Hapus
  24. mas maaf saya mau tanya. saya saat ini sedang mengambil tugas akhir dengan topik pelebaran bandwith antenna pada tiap tingkatan satuan nya.dengan frekuensi 1-10 ghz itu untuk aplikasi apa saja ya?
    mohon bantuanya ya mas.Terimkasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama seperti jawaban di atas, sebelum memutuskan membuat antena, apalagi dengan teknik modifikasi yang bermacam-ragam, sebaiknya dicari tahu dulu target pengaplikasian antena tersebut. 1-10 GHz itu luas sekali, banyak bidang penerapannyaa. Mungkin bisa dicari artikel tentang pembagian pita frekuensi yang ada saat ini.

      Hapus
  25. mas mau tanya kira kira yang memengaruhi gain itu apa aja ya? sama yang memengaruhi sudut azimuth? antena saya bentuk patch circular frekuensi 5.6 Ghz trus menggunakan metode parasitik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Desain antenanya, setiap bentuk punya nilai gain dan sudut azimuth tersendiri. Ya terus bagaimana antenanya?

      Hapus
  26. Mas maaf mengganggu wktunya
    Mau nanya pembagian rentang frekuensi utk antena mikrostrip tujuan nya buat apa??
    Trus bentuk dimensi patch antena apa perbedaan nya dg bentuk yg lain??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentu saja untuk membedakan kanal komunikasinya, bukan hanya mikrostrip, semua antena ditentukan dan (disamakan frekuensi kerjanya anatar kirim dan terima) agar bisa berkomunikasi. Tiap shape memiliki pramater2 antena yang berbeda, tergantung kebutuhan saja

      Hapus
  27. mas kalau antena microstrip biar polaradiasi nya omni gimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dan agar bandwidth nya lebar gimana ya, maaf mas sblm nya. terimakasih

      Hapus
  28. halo mau tanya kalau desain antena mikrostrip bentuk segitga menggunakan cst microwave studio untuk meresize ukuran patchnya gimana ya? soalnya pas buatnya 14mm mau di turunkan ke 12.5 mm

    BalasHapus
  29. mas, saya lagi nyari2 pengalikasian bpf mikrostrip kira2 apa aja ya mas, boleh disebutin? oiya klo bpf nya pake metode hairpin pengaplikasiannya bsa dimana aja ya mas? tpi klo kurang tau, sebutin pengaplikasian bpf mikrostrip aja mas. terimakasih

    BalasHapus
  30. hallo mas, perkenalkan saya aidil mahasiswa tingkat akhir.
    Kalau untuk simulasi untuk wireless charging itu saya gunain frequensi 13.56 mas. Mas ada referensi untuk simulasi antena buat wireless charging mas? atau saya bisa mintak kontak mas buat sharing-sharing mas.
    Terima kasih mas

    BalasHapus